You are currently viewing Sejarah Kaos Polo
Blank black polo shirt mock up, different views, 3d rendering. Empty classic cotton poloshirt model for golf uniform mockup, isolated. Clear fabric man t-shirt with collar and button template.

Sejarah Kaos Polo

Kaos polo merupakan salah satu jenis kaos yang biasa kita gunakan sehari-ini. Kaos ini sifatnya semi formal sehingga bisa Anda gunakan dalam pertemuan resmi sekalipun. Namun, pernahkah Anda penasaran dengan sejarah kaos yang super nyaman ini? Yuk simak ulasannya berikut ini.

 

Sejarah Kaos Polo Pada berbagai Jenis Olahraga

Sejarah Kaos Polo Pada Olahraga Tenis

Jaman dulu, kaos polo merupakan pakaian yang sering digunakan untuk berbagai macam kegiatan olahraga, salah satunya adalah olahraga tenis. Penggunaan kaos polo paling awal adalah untuk baju olahraga tenis lapangan pada sekitar abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Baju ini pertama kali diperkenalkan oleh pemain tenis profesional.

Awalnya polo merupakan baju kaos berwarna putih dengan lengan panjang dan kancing serta keras pada bagian leher. Namun, pemain tenis asal Perancis Rene Lacoste merasakan ketidaknyamanan pada baju ini karena terasa kaku sehingga membuatnya tidak nyaman saat bermain tenis. Akhirnya ia merancang kaos putih berlengan pendek yang menggunakan bahan cotton pique rajut yang sangat lentur dan nyaman digunakan untuk berolahraga. Kerah pada kaos tersebut juga tidak terasa kaku dengan placket berkancing dan ujung baju bagian belakang lebih panjang dari bagian depan (tennis tail).

 

Sejarah Kaos Polo Pada Olahraga Polo

Sebelum memasuki era tahun 1933, baju olahraga untuk permainan polo menggunakan kaos yang tebal berlengan panjang dari kain Cotton Oxford.  Kaos ini memiliki keras yang berkancing pada bagian atas untuk menjaga kerah dari kibasan angin. Sehingga tidak mengganggu pemain saat bermain olahraga polo.

Baca Juga  10 Bahan Kaos Olahraga Terbaik

John Brooks (presiden pertama Brooks Brother’s), mulai memproduksi kaos polo pada tahun 1896. Mereka memproduksi baju polo dengan model kerah berkancing sampai sekarang. Namun model ini juga dirasa agak kurang nyaman untuk berolahraga.

Lewis Lacey pada tahun 1920, mulai memproduksi baju dengan bordiran berlogo pemain polo. Desain ini berasal dari sebuah Polo Club bernama Hurlingham yang berlokasi di dekat Buenos Aires.

 

Sejarah Kaos Polo Pada Olahraga Golf

Pada abad 20an, penggunaan pakaian standar untuk olahraga golf menjadi lebih kasual. Pakaian golf mengadopsi keseluruhan model dari pakaian untuk olahraga tenis lapangan. Ciri khas baju untuk olahraga golf ini biasanya terbuat dari bahan polyester, katun, serta campuran polyester ataupun katun mercerized.

Baju ini terdapat placket dengan 3-4 buah kancing yang lebih rendah memanjang pada bagian leher. Bagian kerah terbuat dari jahitan berlayer ganda dengan menggunakan kain yang sama dengan bagian bawahnya untuk membuat baju. Baju golf ini juga menggunakan saku pada bagian kiri dada untuk menyimpan score pad dan pensil. Pada bagian saku juga terdapat logo.

 

Sejarah Perkembangan Jenis Kaos Polo

Sejarah Kaos Polo Lacoste

Penggunaan kaos polo Lacoste pertama kali pada event Kejuaraan Terbuka Amerika Serikat yang diselenggarakan pada tahun 1926. Tahun berikutnya, tepatnya pada awal tahun 1927, seorang bernama Rene Lacoste, petenis asal Prancis ini, menaruh logo bergambar buaya pada bagian dada kiri dari kaos polo buatannya. Media Massa Amerika kemudian menyebutnya sebagai ‘The Crocodile”.

Desain yang dibuat oleh Lacoste ini mampu mengatasi permasalahan atas keluhan pemakai baju tersebut sebelumnya seperti:

  • Bahan yang digunakan adalah cotton pique rajut dengan karakteristik yang lebih tahan lama dan berongga sehingga sirkulasi udara lebih lancar.
  • Penggunaan lengan pendek untuk mengatasi masalah penggunaan kaos sebelumnya yang berlengan panjang dan harus repot menggulungnya saat berolahraga.
  • Kerah terbuat dari bahan yang lembut sehingga mudah untuk dilonggarkan hanya dengan membuka kancing pada bagian placket.
  • Kerah pique bisa diberdirikan dengan tujuan untuk melindungi bagian leher si pemakai dari paparan sinar matahari.
  • Adanya tennis tail berfungsi untuk mencegah kaos polo keluar dari dalam celana.
Baca Juga  Konveksi Jogja Murah

Tahun 1933, Rene Lacoste telah pensiun menjadi petenis profesional dan memutuskan untuk bekerjasama dengan Andre Gillier (teman Lacoste yang memiliki usaha merchandise pakaian) untuk membantu pemasaran kaos polo buatannya hingga ke Eropa dan Amerika Utara. Mereka berdua kemudian bersama-sama mendirikan perusahaan bernama Chemise Lacoste dan memasarkan kaos buatan mereka secara massal, termasuk kaos buatan pertamanya dengan bordiran logo buaya kecil pada bagian dada kiri kaos.

 

Sejarah Kaos Polo Ralph Lauren

Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1972, Ralph Lauren memasukkan kaos polo ke dalam katalog originalnya yang berjudul “Polo” sehingga popularitas kaos polo ini terus berkembang dengan pesat. Walaupun tidak secara resmi digunakan sebagai seragam pemain olahraga polo namun kaos yang ia buat sedikit meniru pakaian polo yang biasa digunakan oleh pemain olahraga polo pada umumnya.

Ralph Lauren sangat ingin menonjolkan istilah “WASPish ness” dalam pakaian buatannya. Awal mulanya ia mengadopsi model gaya para pembuat pakaian lain, seperti Brooks Brothers, J. Press, dann Savile Row. Ia secara terang-terangan memasukkan pakaian desainnya ke katalog “sport of kings” yang penuh dengan logo mirip gambar buaya pada dada kiri seperti kaos polo milik Lacoste yakni dengan menggunakan logo kecil pada bagian dada kiri bergambar seorang pemain polo tang menaiki kuda. Logo tersebut sebagai identitas dari kaos polo keluarannya sehingga meningkatkan popularitas dan penjualan dari baju tersebut.

 

Itulah rangkuman sejarah dari penggunaan dan perkembangan kaos polo. Mulai dari penggunaanya pada berbagai kesempatan olahraga, hingga perkembangan produksi kaos berbagai keluaran. Apabila Anda ingin membuat kaos baik dalam jumlah besar atau kecil bagi Anda yang tinggal di Jogja, Anda bisa langsung membuatnya di jasa konveksi Jogja INDOKONVEKSI. Kualitas kaos buatan INDOKONVEKSI terbaik dengan harga yang bersaing.

Baca Juga  Apa Itu Sablon Plastisol? Yuk Intip Kelebihan Dan Keuntungannya